Senin, 09 September 2013

Psikologis


Hey kawla muda… kali ini gue akan share bakat gue disini… ya walaupun gue gak tau juga sih ini bakat atau hobby dan cita-cita sesaat, seperti halnya ketika gue kecil yang mempunyai cita-cita berubah-ubah.
Gue hobby menganalisis maksud dan tujuan seseorang berperilaku demikian. Jadi jangan heran, ketika seseorang menceritakan sesuatu ke gue, pasti gue akan melihat wajah dan matanya dengan mendalam.
Gue menganalisis, apa orang itu jujur atau bohong, apa maksud dia mengatakan demikian, dan lain-lain. Bahkan dengan orang bercerita ke gue, gue bisa lihat bagaimana sifat dan wataknya.
Contoh :
‘’…gue gatau itu kunciran punya siapa, abis digeletakkin gitu aja, ya gue pake aja buat nguncir rambut gue, kebetulan gue lagi gerah juga…’’
Itu berarti tipe seseorang yang memanfaatkan barang-barang disekitarnya, termasuk tipe orang yang peduli dengan barang-barang tanpa pemilik dan siap menaruhnya ‘dikantung’.
Dan masih banyak contoh lagi deh kawla muda...

Gue punya kesimpulan dalam hidup nih kawla muda yang juga pengen gue share ke kalian. Ini dia. Jengjeng...


Di hidup itu ada dua unsur…

1.     Teori
Semua yang berhubungan dengan pendidikan dan lain-lain. Bersifat nyata dan konstan, tidak dapat diubah-ubah.
2.     Perasaan
Bersifat tidak konstan, dapat berubah-ubah setiap saat, labil. Dan hanya kita yang tahu.

Kedua unsur ini tidak dapat disatupadankan. Teori tidak bisa diubah menjadi perasaan. Perasaan tidak bisa dipaksa menjadi teori. Seseorang yang realitas tidak pernah mengubah perasaan menjadi sebuah teori, dan sebaliknya. Tetapi hanya orang yang egois dan mementingkan emosi yang bisa meng’haruskan’ perasaan menjadi sebuah teori, atau sebaliknya.
Contoh :
1.     Teori
Islam mengajarkan untuk sholat lima waktu (nyata). Itu sebuah kewajiban dan tidak dapat diubah menjadi sunah (konstan). Tidak peduli sesibuk apapun muslimin itu, yang pasti ia harus menyempatkan diri untuk sholat.
2.     Perasaan

Perasaan antara satu orang dengan yang lain itu berbeda, tidak dapat disama-samakan. Seseorang tidak dapat mengharuskan orang lain untuk memiliki kemampuan,sifat dan perasaan sama dengan dirinya. Karena perasaan dan kemampuan hanya orang itu yang tahu. Maka ada kalimat “Tanyakan kepada hati kecilmu”.

itu dia kawla muda. kece gak ntuh? kecelah... itu kesimpulan yang gue tarik loh kawla muda, gue bikin sendiri coy! karena gue selalu sensitif sama semua hal yang terjadi di sekitar gue, dan langsung menarik sebuah kesimpulan, tapi pastinya dengan fakta-fakta yang ada, bukan kesimpulan mentah-mentah loh ya...! gue harap lo lo kawla muda semua bisa nunjukkin bakat kalian ya... GoGoGo kawla muda...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar