Kedekatan antara anak dengan orang
tua penting ada. Mengapa? Karena jika antara anak dan orang tua tidak ada
kedekatan maka yang terjadi adalah. Anak dan orang tua yang semakin menjunjung
tinggi keinginan, ideology nya masing-masing tanpa mempedulikan ‘lawannya’.
Dan juga, ketika antara anak-dan
orang tua tidak ada kedekatan. Ketika dewasa nanti. Pasti antara anak yang
telah menjabat sebagai (ibu/ayah) - orang tua menjabat sebagai (kakek/nenek)
ada jarak transparan.
Apa itu jarak transparan? Jarak yang
sulit untuk disentuh dan dipersempit. Contohnya :
Orang tua (kakek/nenek) ingin
memperotes perilaku anaknya (ibu/ayah) yang menurutnya tidak benar. Yang
terjadi adalah :
1. Anak : berfikiran dan mengatakan
bahwa apa yang dikerjainya itu benar. Merupakan sebuah tugas. Tidak buang-buang
waktu. Berguna dan sangat penting.
2. Orang tua : orang tua mengatakan
bahwa apa yang dikerjainya itu tidak penting. Misalkan anaknya berada di depan
laptop. Nyatanya anaknya sedang mengerjakan tugas. Orang tuanya berfikiran
anaknya sedang bermain game, karena orang tua tidak tau ada fasilitas apa saja
di laptop.
Itu nyatanya, sekarang mari kita jabarkan sebenarnya apa saja
yang diinginkan anak dan orang tua tersebut :
1. Anak
: berkeinginan jika orang tuanya membutuhkannya lebih baik langsung saja
meminta tolong kepada anaknya. Anak ingin orang tua nya tidak menduga-duga apa
yang sedang dilaksanakan anaknya. Apalagi dengan mengatakan “PASTI main game”
itu sangat dibenci kaum anak. Karena orang tua tidak tahu seberapa sulitnya
mengerjakan tugas yang sebenarnya sedang dikerjakan anak itu.
2. Orang
tua : berkeinginan seberapa sibukpun anaknya. Ia ingin, yang namanya anak
SEHARUSNYA dapat MEMBANTUNYA, TANPA DISURUH.
Setelah kita tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ini dia kita
tuliskan lagi apa kesalahan dari kubu anak dan kubu orang tua :
1. Anak : saat terjadi adu mulut dan
ketika orang tua mengatakan “apa sih tadi yang kamu kerjakan” apalagi dengan
diiringi dugaan-dugaan yang tidak benar. Sudah dipastikan hati anak itu dongkol
setengah mati. Lalu anak itu berusaha menjawab “tugas kok, penting. Blabla” dan
anak itu terus berusaha menjawab perkataan orang tuanya, tanpa memikirkan apa
maksud dari orang tuanya.
·
Sebenarnya
kalimat orang tua “apasih yang kamu kerjakan” itu Cuma sebagai pengantar dari
kalimat “masa sih ga ada waktu buat bantuin sebentar”
·
Terkadang
juga anak kurang hormat terhadap orang tua nya. Mungkin dikarenakan sedang memasuki
masa remaja yang emosinya tidak terkendali. Maka disinalah peran penting orang
tua. Dan menurut saya, masa REMAJA juga dapat disebut GOLDEN AGE.
2. Orang tua :
·
Orang
tua juga sering kali berkata yang TIDAK TO THE POINT hingga kalimatnya menyebar
kemana-mana. Dan sudah dipastikan kalimat itu yang membuat anak dongkol dan
berusaha menjawab setiap perkataan orang tuanya, tidak lagi mengingat sikap
tunduk kepada orang tua.
·
Orang
tua juga terkadang TIDAK mengenal baik
KEPRIBADIAN ANAKNYA. Sehingga antara pikiran dan kemauan anak dengan orang tua
tidak pernah menemukan titik temu.
·
Ada
juga, orang tua yang masih mementingkan egonya, kurang dewasa.
Itu dia permasalahan yang telah gue
jabarkan. Semoga aja sih… dengan postingan gue kali ini gaada lagi kesalah
pahaman antara anak-orang tua. Karena, tau gak sih?
SALAH PAHAM itu BUANG WAKTU.
Jadi. Intinya, kedekatan antara anak
– orang tua itu penting. Bahkan sebaiknya, tidak ada lagi seseorang yang lebih
dekat dengan kita kecuali orang tua atau anak kita. Dengan adanya kedekatan
yang baik. Maka anak dapat dengan mudah mengatakan keinginan dan kemauannya
terhadap orang tuanya. Begitu juga sebaliknya.
Kedekatan mempersempit ruang jarak.
Ada PERHATIAN ada KEDEKATAN.
MUSNAHKAN rasa KECANGGUNGAN.
KEEP ENJOY!!!!
I LOVE YOU MOM AND DAD
I LOVE YOU TOO SON OR DAUGHTER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar