Ini ada
serangkaian kata menyakitkan, bisa dibilang. Tau cinta brontosaurus? Taulah,
film nya Raditya Dika. Kata-katanya ngena boss.
“tidak ada pasangan yang sempurna,
hanya ada bagaimana cara kita melengkapi semua kekurangan dia’’
Dan banyak lagi serentetan kata yang
ngena banget.
Film itu memang udah lumayan lama
keluar di bioskop, tapi gue baru nonton itu tadi malem di salah satu channel
tv. Film itu bikin hati gue yang tadinya udah kuat banget jadi mendadak luluh
dan mendadak cengeng di akhir film.
Woofff… untung, air mata itu ga
berani untuk keluar, walaupun terasa sesak karena tidak dikeluarkan. Tapi janji
tetap janji boss, gue ga akan mengeluarkan air mata itu lagi. Dan akhirnya gue
menumpahkan semuanya pada serangkaian kalimat di bawah ini.
Aku dulu yang mencintai kamu tanpa
alasan, ga peduli segala kekuranganmu walau aku sangat menyadari apa saja
kekurangan kamu. Tapi saat cinta ku yang tulus kamu khianati, ini seperti bola
besar yang meluluhlantakkan semua ketulusan yang aku bangun, ini adalah saat
kepercayaan yang aku titipkan kepadamu telah termakan habis dengan semua
kenyataan yang baru aku ketahui. Kebohonganmu.
Ini menyakitkan, seandainya, ya
seandainya, banyak sekali kata ‘seandainya’. Tapi aku tahu, kita tidak akan
kembali, kita telah berakhir, layaknya sebuah film yang tamat, tidak ada
skenario yang dapat diubah lagi.
Ingin sekali rasanya meneriakkan
semuanya tepat di telingamu. Betapa sakitnya saat mengetahui itu semua. Betapa
banyak air mata sia-sia yang jatuh. Betapa banyaknya kenangan kita yang terus
terputar ulang di ingatanku.
Aku tahu, kamu tidak pernah mengenang
semua tentang kita, hanya aku yang mengenangnya, aku tahu.
Ingin juga meneriakkan ini
“seandainya kamu tidak mengkhianatiku, seandainya kamu tidak pernah
membohongiku, seandainya itu semua tidak terjadi, aku yakin, kita bisa bahagia,
kemarin hanya permulaan, tapi kamu sudah menghancurkan semuanya, kamu membuat
kebahagian itu berubah menjadi rasa sakit, yang mungkin hanya aku yang
merasakan. Aku tahu, mungkin aku tidak penting bagimu walau kamu terus
mengatakan betapa pentingnya aku untuk kamu’’
Sesaat aku bisa melupakan semuanya
dan menganggap semuanya baik-baik saja. Dan memutuskan untuk dapat terus
berhubungan baik denganmu. Tetapi saat aku rasa kamu masih tetap berbohong, dan
mengumbar kata manis sampah mu itu. Aku tersadar bahwa kamu masih tetap kamu
yang dulu. Jahat.
Seseorang mengatakan “kalau tidak
ingin dibohongi lagi, jangan mendekat” maka aku putuskan untuk memutus hubungan
kita seutuhnya. Tidak ingin kembali termakan omonganmu.
Kamu tahu? Sangat sulit untuk kembali
mempercayaimu.
Kamu dan aku tetap menjadi seorang
manusia yang berdiri sendiri tanpa saling bersandar lagi. Kamu dengan segala
urusanmu, dan aku dengan segala urusanku yang tidak lagi saling membagi.
Aku tidak tahu, kapan kamu akan
berubah seutuhnya, menjadi seseorang yang jujur dan setia. Kepercayaan berharga
mahal. Wajah yang tampan tidak ada apa-apanya dibanding kejujuran dan
kesetiaan.
Bahkan untuk hanya menjadi temanmu
aku perlu berfikir ulang.
Aku dan kamu hanya sampai disini.
Apa yang sebenarnya membuat aku perlu
berfikir ulang walaupun hanya menjadi temanmu? Karena mulutmu yang terus
berbohong.
Jika kamu pinokio, aku yakin panjang
hidungmu telah melebihi tinggi badanmu sendiri, HAHA itu sangat lucu.
Tidak ada seorangpun yang dapat
merubah sifatmu termasuk aku, hanya Tuhan yang dapat merubahnya. Entah kapan,
entah didahului kejadian menyakitkan atau apa, kita tidak tahu. Hanya Tuhan
yang tahu.
Thank infonya,.,. kunjungi blog ane juga :D
BalasHapus>>> GO-BLOG